Best Quote

"Sebuah ungkapan yang membesarkan hati ketika kita sedang mengalami kegagalan,
lebih berharga daripada hujan pujian sehabis mengalami keberhasilan "

Selasa, 23 Desember 2014

Happy 6th Month (latepost)


Selamat atas kelulusan ASIx S1nya ya Nimas..
Anak Ibu memang hebat, 6 bulan tanpa mamam dan susu formula, Cuma mimik ASI ibu aja.
Perjuangan ibu belum selesai nak..doakan ibu dan nimas bisa tetep jadi partner yang yahud buat nyusuin nimas sampe 2 taun nanti.. amin..
Pas pertama kali nyusuin nimas kemaren emang sedikit ketar ketir, apa bisa ya ngasih nimas ASIx selama 6 bulan. Ternyata Alhamdulillah bisa.Mungkin karena niat kuat dan dukungan suami yang hebat juga.
Memberikan ASIx emang banyak tantangan halangan dan rintangannya, salah satunya dari diri sendiri loh ibu-ibu. Saya pribadi kemaren merasakan up and down-nya, khususnya karena baby blues dan putting lecet. Nah itu yang akan saya bahas disini.
  1. Putting Lecet

Mungkin masalah ini banyak dialami oleh ibu-ibu menyusui di dunia.Karena menurut beberapa sumber, putting ibu masih belum mengalami kelenturan, dan lidah si baby new born yang masih kasar (denger2 sih).Nah kemaren saya pun mengalami hal ini.Setiap si nimas mau netek rasanya beraaaat banget, karena harus merasakan perih yang amat sangat ketika menyusui.Bahkan putting saya sampai mengeluarkan darah dan bernanah.

Setelah konsultasi ke beberapa dokter (dokter anak dan dokter kandungan), saya diberikan beberapa choice.Oleh dokter anak saya diberikan resep salep khusus putting. Namun setelah diberi salep ini, apabila akan menyusui si bayi kita harus membilas putting kita terlebih dahulu. Sedangkan oleh dokter kandungan saya, saya disarankan untuk mengoleskan madu ke putting saya yang lecet, dan madu tersebut tidak masalah apabila tertelan oleh si baby.Maka setelah konsultasi dengan suami, suami menyarankan menggunakan madu saja.Memang masih agak perih sih, tapi lumayan meringankan rasa perihnya.
        
      2. Baby Blues

Masalah ini adalah masalah yang sering juga melanda para New Mom. Jam tidur yang gak teratur, baby nangis terus, capek, dll, kadang membuat ASI jadi seret. Dapet pengetahuan dari browsing di internet, kalo salah satu hormon yang membuat produksi ASI menjadi lancar adalah hormon oksitoksin, dan hormon itu keluar saat kita merasa nyaman, senang, bahagia dan gembira. So, otomatis kalo kita dalam keadaan strees, sedih dan capek, hormon ini pun ngambek dan ga mau keluar, ujung-ujungnya produksi ASI seret dan si baby nangis terus. Nah, hal ini juga melanda saya loh, dan saat inilah peran si ayah sangat diperlukan.Minta suami buat nemenin kita bangun malem saat menyusui, jangan lupa sambil mijetin yah.Percaya deh, ASI langsung lancer, anak senang, ibu senang. Alhamdulillah suami ni walaupun sambil ngantuk-ngantuk, bersedia nemenin istri begadang malem..J
Itu tadi adalah beberapa halangan dan rintangan mengASIhi yang sumbernya dari diri sendiri. Kalo rintangan yang datangnya dari luar ada banyak, diantaranya :
1.       Omongan Orang
Ibu-ibu, kadang-kadang kita pasti suka denger beberapa orang tua kita yang bilang, “anakmu nangis terus, mungkin ASImu kurang, kasihkan susu formula”.Hehehe, mungkin itu juga yang saya alami.Melihat si nimas yang nangis terus, ibu saya sempat beberapa kali ‘ngedumel’ bahwa itu tanda kalau ASI Saya kurang. Sempet sih stress dan kepikiran, apa iya ASI saya kurang?, beruntungnya saya punya teman sesama pejuang ASI yang selalu mensupport saya kalau saya lagi galau, dia selalu bilang, “yang penting berat badan anakmu bagus, kalau dokter bilang berat badan anakmu kurang baru deh kau kasih susu formula”. Alhamdulillah setiap nimas ke dokter berat badannya naik dan sehat, jadi kekhawatiran saya berkurang.

3. Anak Bingung Putting

Setelah membaca-baca beberapa literature (yang kebanyakan dari internet) bahwa sebaiknya bayi tidak diberikan botol dot/empeng (pacifier). Beberapa sumber bilang itu akan menyebabkan si anak mengalami bingung putting, alias dia gak bisa bedain mana putting ibunya mana putting si dot, hehehe..
awal-awal sih ga terlalu khawatir karena saya pikir pemberian ASIp saya dengan menggunakan Dot adalah cara yang paling simple. Pertimbangannya adalah nanti ketika saya sudah mulai kembali kerja penjaga anak saya gak akan kerepotan. Kalau harus menggunakan sendok atau cupfeeder (cup khusus untuk memberi ASI pada bayi) agak repot karena setelah dicoba ternyata lebih banyak yang tumpah daripada yang diminum.
Tetapi setelah umur anak masuk bulan ke-3 tiba-tiba aja si nimas ndak mau nenen ibunya.Biasanya setiap nangis kalo dinenenin selalu berenti nangisnya, eh ini malah semakin keras nangisnya.Bingunglah kita. Setelah di coba ternyata dia mau minum susu lewat dot-nya. Wuih mungkin ini yang dinamain bingung putting. Alhamdulillah lama-lama dengan sabar dan telaten (sampe bela2in gak masuk kantor) nimas mau lagi nenen ibunya..wuihh… tapi mudah2an ga terulang lagi lah hal kayak gitu. Sebagai seorang ibu (saya pribadi) rasanya sakit hati banget begitu liat anak lebih memilih dotnya ketimbang nenen ibunya,, (lebay ye).

4. Lampu Mati       

Nah, kenapa saya bilang lampu mati? Karena memang hal ini mungkin adalah musuh para ibu-ibu pemerah ASI.Bagi Ibu bekerja, kulkas adalah dewa yang setiap hari menolong mereka.Menolong mereka untuk bisa tetap memberikan ASI walaupun mereka bekerja setiap hari.Biasanya ritual ibu bekerja sebelum mereka kembali bekerja dari cuti melahirkan adalah menyetok ASIp. Saya sendiri sudah mulai membuat stock untuk ASIp saya sejak si nimas usia sebulan. Waktu itu ada sekitar 10 botol yang berhasil saya stock. Wuih senang bukan kepalang, karena awal2 memompa untuk bisa mendapatkan 1 botol kaca sekitar 100ml saja bisa memakan waktu 1 minggu loh.. hihihi.. bagi yang tinggal diBalikpapan, mati lampu adalah hal yang biasa dan menjadi makanan sehari-hari. For info saja ibu-ibu, bahwa ASIp beku dan kemudian mencair hanya bisa bertahan 24 jam, sedangkan ASIp yang masih beku bisa bertahan sekitar 1-3 bulan.Sehingga, kalau mati lampu dan ASIp tersebut mencair, ASIp tersebut harus segera diminumkan ke anak kita. Kebayang kan kalang kabutnya, kalau ada 10 botol ASIp beku dan kemudian mencair..padahal ngumpulin 10 botol bisa berhari-hari loh..
Akhirnya, setelah nangis2an karena 10 botol ASIp beku mecair dan menjadi BASI, kemudian saya mencari solusi lainnya.Solusi pertama adalah membeli genset, setelah dipikir2 kok berlebihan ya. Uang itu bisa dibelikan hal lain yang lebih bermanfaat. Then, solusi kedua adalah memerah ASI dengan kejar tayang. Ibu-ibu, info yang saya dapet (dan lagi2 lewat internet), bahwa ASI yang disimpan terlalu lama (dimanapun tempat penyimpanannya) akan membuat kandungan vit.C di ASI tersebut hilang. Jadi, saya ambil solusi yang kedua, yaitu memerah ASI dengan kejar tayang. Kejar tayang disini maksudnya adalah, ASI yang saya perah tidak perlu dimasukan ke freezer/tidak perlu dibekukan karena akan langsung diminum, sehingga saya tidak punya persediaan stock ASIp beku di Freezer saya.
Alhamdulillah ibu-ibu, saya selalu bersyukur bahwa rumah dan kantor saya jaraknya tidak terlalu jauh dan balikpapan adalah kota yang cenderung tidak macet, sehingga saya bisa pulang di siang hari untuk mengantarkan ASIp yang saya perah di kantor untuk dibawa kerumah dan diminum nimas. Jadi nimas bisa minum ASIp yang segar dan juga saya tidak perlu khawatir pada momok Mati Lampu. Saya selalu salut pada ibu-ibu yang mempunyai management ASIp yang bagus, karena saya sendiri merasa management ASIp saya amburadul.

5. Management ASIp

Nah ini ibu-ibu yang saya maksud dengan management ASIp tadi.Sebenernya sudah banyak konselor ASI yang bisa membantu kita dalam masalah management ASIp.Management ASIp adalah hal diperlukan oleh ibu bekerja yang tetap ingin memberikan ASI bagi buah hati mereka.Kemarin saya pribadi sempat kehabisan stock ASIp sehingga harus ijin atasan untuk pulang kerumah buat nyusuin si nimas.Sejak saat itu saya jadi rajin memeras.Bagi ibu-ibu harus tau kebutuhan si anak setiap harinya. Perbedaan menyusui langsung dengan memeras adalah saat kita menyusui langsung kita tidak bisa menghitung berapa banyak anak minum ASI dari nenen kita, tetapi apabila kita memeras ASI, kita bisa lihat sebanyak apa anak minum ASI setiap harinya. Nah dari situlah kita bisa hitung perkiraan berapa yang harus kita hasilkan, dan ini harus sebanding lurus dengan ASI yang diminum si anak..jadi kayak prinsip ekonomi deh.. hihi..kalo management ASIpnya jelek, otomatis jadi kelabakan deh kayak saya kemarin. Huhu,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar